Intro : G G C G G -C
G
ada seorang radja
C D G
yang kangen sama walinya
G
di balik hijaunya daun
C D G
dia menatap angkasa
C
melihat merpati terbang tinggi
G
hinggap di ujung atap stasiun
Am
nomer (oya bay nomer dua belasnya
rame rame aja ya??)
Am C G
nomer dua belas
(sekali lagi kawan)
Am C G
nomer dua gelas
(ehh kok dua gelas jadinya?)
Am C G
nomer dua belas (thankyouuu...)
Am C
itu sudah (sudah apa-ann???)
(terus..lanjut???..lanjut...)
G
hello kata sang radja,
C D G
kepada rakyat jelata (ha ha ha )
G
ditaruhnya mahkota
C D G
di samping sebuah asbak
C
menunggu...(salah gua..)
C
menunggu musim salju yang tiba,
G
sang walipun tak kunjung tiba
Am C G
di stasiun dua belas
(matta gue kelilipan, matta gue nih)
Am
stasiun (nomer berapa?)
C G
dua belas... (nomer berapa?)
D C G
nomer dua belas (dua belas dua gelas)
D C G
nomer dua belas
D C G...
itu sudah iklimnya...
G
ada seorang radja
C D G
yang kangen sama walinya
G
di balik hijaunya daun
C D G
dia menatap angkasa
C
melihat merpati terbang tinggi
G
hinggap di ujung atap stasiun
Am
nomer (oya bay nomer dua belasnya
rame rame aja ya??)
Am C G
nomer dua belas
(sekali lagi kawan)
Am C G
nomer dua gelas
(ehh kok dua gelas jadinya?)
Am C G
nomer dua belas (thankyouuu...)
Am C
itu sudah (sudah apa-ann???)
(terus..lanjut???..lanjut...)
G
hello kata sang radja,
C D G
kepada rakyat jelata (ha ha ha )
G
ditaruhnya mahkota
C D G
di samping sebuah asbak
C
menunggu...(salah gua..)
C
menunggu musim salju yang tiba,
G
sang walipun tak kunjung tiba
Am C G
di stasiun dua belas
(matta gue kelilipan, matta gue nih)
Am
stasiun (nomer berapa?)
C G
dua belas... (nomer berapa?)
D C G
nomer dua belas (dua belas dua gelas)
D C G
nomer dua belas
D C G...
itu sudah iklimnya...
ada seorang radja
yang kangen sama walinya
di balik hijaunya daun
dia menatap angkasa
melihat merpati terbang tinggi
hinggap di ujung atap stasiun
nomer (oya bay nomer dua belasnya
rame rame aja ya??)
nomer dua belas
(sekali lagi kawan)
nomer dua gelas
(ehh kok dua gelas jadinya?)
nomer dua belas (thankyouuu...)
itu sudah (sudah apa-ann???)
(terus..lanjut???..lanjut...)
hello kata sang radja,
kepada rakyat jelata (ha ha ha )
ditaruhnya mahkota
di samping sebuah asbak
menunggu...(salah gua..)
menunggu musim salju yang tiba,
sang walipun tak kunjung tiba
di stasiun dua belas
(matta gue kelilipan, matta gue nih)
stasiun (nomer berapa?)
dua belas... (nomer berapa?)
nomer dua belas (dua belas dua gelas)
nomer dua belas
itu sudah iklimnya...
yang kangen sama walinya
di balik hijaunya daun
dia menatap angkasa
melihat merpati terbang tinggi
hinggap di ujung atap stasiun
nomer (oya bay nomer dua belasnya
rame rame aja ya??)
nomer dua belas
(sekali lagi kawan)
nomer dua gelas
(ehh kok dua gelas jadinya?)
nomer dua belas (thankyouuu...)
itu sudah (sudah apa-ann???)
(terus..lanjut???..lanjut...)
hello kata sang radja,
kepada rakyat jelata (ha ha ha )
ditaruhnya mahkota
di samping sebuah asbak
menunggu...(salah gua..)
menunggu musim salju yang tiba,
sang walipun tak kunjung tiba
di stasiun dua belas
(matta gue kelilipan, matta gue nih)
stasiun (nomer berapa?)
dua belas... (nomer berapa?)
nomer dua belas (dua belas dua gelas)
nomer dua belas
itu sudah iklimnya...